E-COMMERCE KELOMPOK 8

Kelompok 8:
Apriani Kartika Rahayu      C1C015077
Sasqia Vidiya Nabila            C1C015096
Agustin Pratiwi Ayu Putri   C1C015099

1.      Better World Books
a.    Tipe Bisnis
Tipe bisnis yang digunakan oleh Better World Books (BWB) adalah B2B dan B2C. Selain BWB dapat menjual kepada konsumen secara langsung hasil produk yang didapatkannya, dalam situs online mereka juga memberikan opsi pembelian atas nama lembaga. Disini hasil dari penjualan akan digunakan untuk biaya operasional dan penyaluran donasi literasi kepada lembaga-lembaga yang membutuhkan. Hal itu sesuai dengan misi mereka yang berniat mempromosikan budaya literasi.
b.   Model Bisnis
BWB menggunakan model market creator untuk dijadikan acuan dalam basis situs web mereka dalam penjualan langsung ke konsumen. Market creator ini menggunakan teknologi internet untuk membuat pasar yang mempertemukan si  penjual (disini si BWB) dengan para pembeli mereka yang dapat berada di mana saja. Kemudian mereka menggunakan model bisnis single firm saat berhubungan dengan bisnis lain. Dalam situs BWB ini mereka hanya memberlakukan satu seller yaitu BWB sendiri sehingga tak ada seller lain yang bisa masuk ke dalam untuk menyaingi dalam menjual produk.
c.    Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan utama dari BWB ini adalah penjualan buku baru dan buku bekas tapi masih layak yang tidak dipakai atau tidak diinginkan pemiliknya didapatkan dari lembaga-lembaga sekolah, beberapa perpustakaan, maupun berasal dari donatur-donatur lain.
John (CEO BWB) mengatakan perusahaan bisa berkembang menjadi saat ini sangat mudah untuk mendapatkan buku yang tidak diinginkan dan menaruh buku-buku tersebut untuk dijual online karena setiap kali perusahaan menjual buku, sebagian dari dana sumbangannya pergi ke penggalangan untuk literasi non-profit yang beroprasi diseluruh dunia. Ketika BWB memasuki sepuluh tahun, mereka telah memberikan 15 juta dollar untuk perpustakaan dan literasi dan mereka mendonasikan sekitar sepuluh juta buku.
Lewat jaringan lebih dari 2300 perguruan tinggi dan kemitraan yang lebih dari tiga ribu perpustakaaan yang tersebar di negara-negara, mereka mengumpulkan buku yang telah terpakai dan buku lain.

2.      Booking.com
a.   Tipe Bisnis
Booking.com merupakan salah satu tipe bisnis dengan basis B2C dimana mereka langsung melayani konsumen melalui situs web mereka. Namun dalam penyediaan jasa kepada konsumen Booking.com juga melakukan B2B karena mereka tidak memiliki langsung apa yang mereka berikan kepada konsumen. Mereka hanya memudahkan konsumen dalam memperoleh jasa yang ingin konsumen inginkan.
b.   Model Bisnis
Di sini Booking.com  menggunakan model bisnis transaction broker dimana mereka menggunakan basis jasa layanan untuk membantu konsumen mendapatkan apa yanng mereka inginkan.
c.   Sumber Pendapatan
Dari bentuk model bisnis dari Booking.com yang berbentuk transaction broker, pendapatan utama dari situs Booking.com ini adalah penjualan jasa layanan kepada konsumen. Setiap konsumen yang hendak melakukan booking suatu jasa maka akan dikenakan charge tertentu yang telah ditetapkan oleh situs ini.

3.      Carters Online Baby Shop
a.    Tipe Bisnis
Tipe bisnis utama Carters adalah business to costumer (B2C) di mana mereka langsung menjual produk pakaiannya kepada kostumer mereka melalui situs resmi mereka. Selain itu mereka juga melakukan business to bussiness (B2B) dimana tidak hanya produk merk Carters saja yang dijual namun masih ada produk merek lain yang dijual kepada konsumen.
b.   Model Bisnis
Carters menggunakan model bisnis berbasis market creator dimana mereka menemukan penjual baik itu Carters itu sendiri maupun merek lain langsung dengan konsumen melalui bantuan situs internet yang mereka kelola. 
c.   Sumber Pendapatan
Pendapatan utama dari Carters ini adalah dari penjualan produk asli perusahaan yang dijual di situs resminya. Kemudian ada pendapatan tambahan berasal dari hasil biaya layanan jasa yang mereka berikan ketika menemukan merek lain yang mereka pasarkan kepada konsumen, yang biasanya disebut biaya layanan jasa.

4.      Cath Kidston
a.   Tipe
Tipe e-commerce Cath Kidston adalah bisnis ke konsumen (business to consumer) atau B2C. Hal ini karena Cath Kidston adalah sebuah perusahaan yang memproduksi tas, aksesoris dan juga baju untuk konsumen mereka. Konsumen dapat membeli produk dari Cath Kidston baik dari outlet mereka maupun melalui website official yang dimiliki Cath Kidston.
b.   Model Bisnis
Model bisnis Cath Kidston adalah e-tailer. Cath Kidston memungkinkan para konsumennya untuk membeli berbagai produk yang mereka produksi melalui website mereka.
c.   Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan Cath Kidston adalah dari penjualan produk. Cath Kidston menjual berbagai macam tas, produk untuk anak-anak, aksesoris, pakaian, hand cream dan yang lainnya.

5.      Expedia
a.   Tipe
Expedia merupakan e-commerce yang memiliki tipe B2C atau bisnis ke konsumen karena Expedia memungkinkan konsumen untuk memesan tiket pesawat, menyewa mobil maupun memesan paket liburan.
b.   Model Bisnis
Model bisnis dari Expedia sendiri adalah broker transaksi, karena Expedia merupakan situs yang memproses transaksi untuk konsumen.
c.   Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan bagi Expedia adalah model pendapatan biaya transaksi. Hal ini karena setiap transaksi baik itu pemesanan tiket pesawat maupun penyewaan mobil setiap biaya yang dikeluarkan akan ada pemotongan oleh Expedia sebagai bagian pendapatan bagi Expedia.

6.      Gojek
a.   Tipe
Tipe e-commerce Gojek adalah bisnis ke konsumen atau B2C. Hal ini karena Gojek adalah sebuah perusahaan yang memberikan berbagai macam pelayanan jasa bagi konsumen mereka. Pelayanan Gojek dapat di pesan melalui aplikasi Gojek.
b.   Model Bisnis
Model bisnis Gojek adalah penyedia layanan dan broker transaksi. Gojek menyediakan berbagai layanan jasa dari mulai Go-ride, Go-car sampai Go-mart. Gojek juga sebagai broker transaksi karena mereka menyediakan Go-tix dimana konsumen dapat memesan tiket bioskop.
c.   Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan bagi Gojek adalah pendapatan penjualan jasa dan pendapatan biaya transaksi. Gojek mendapatkan pendapatannya dari berbagai layanan yang disediakannya seperti Go-glam untuk jasa manicure-pedicure, Go-massage untuk jasa pijat, Go-clean untuk jasa membersikan rumah dan lainnya. Gojek juga mendapatkan pendapatan dari biaya transaksi seperti ketika konsumen membeli tiket bioskop maka akan dikenakan biaya tambahan yang merupakan pendapatan bagi Gojek.

7.      Grab
a.   Tipe
Tipe e-commerce Grab berbentuk bisnis-ke-konsumen (business-to-consumer—B2C). Hal ini karena Grab sebagai penyedia transportasi online melibatkan pelayanan jasanya ke konsumen individu.  Konsumen memesan layanan Grab dengan aplikasi Grab yang ada pada smartphone dan langsung mendapat pelayanan dari biker/driver Grab.
b.   Model Bisnis
Model bisnis Grab adalah penyedia layanan. Grab memberikan layanan transportasi baik dengan kendaraan motor dan mobil yang dapat melayani konsumen kapan saja dan dimana saja.
c.   Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan Grab antara lain terdiri dari pelanggandan biaya transaksi.  Grab memperoleh pendapatan dari biker/driver Grab melalui berbagai layanan. Uang disimpan dalam akun Grab dan jumlah yang sama dipotong untuk pemesanan yang telah dilakukan oleh biker/driver.

8.      Monotaro Indonesia (sebelumnya bernama Sukamart)
a.   Tipe
Tipe bisnis Monotaro Indonesia berbentuk bisnis-ke-bisnis (business-to-business—B2B). Monotaro melakukan pelayanan penjualan produk MRO, pantry, stationarey, dan berbagai macam kebutuhan kantor bagi para pelaku bisnis yang ada di Indonesia.
b.   Model Bisnis
Model bisnis Monotaro Indonesia adalah e-tailer, Monotaro memberikan layanan penjualan produk perlengkapan kantor yang beragam kepada individu bisnis yang ada di Indonesia.
c.    Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan Monotaro Indonesia adalah dari penjualan. Monotaro Indonesia memperoleh pendapatan dari penjualan produk yang ditawarkan kepada pelaku bisnis.

9.      Kylie Cosmetics
a.   Tipe
Tipe e-commerce Kylie Cosmetics berbentuk bisnis-ke-konsumen (business-to-consumer—B2C).  Kylie Cosmetics menawarkan produk kecantikannya kepada konsumen individu yang ada di dunia.
b.   Model Bisnis
Model bisnis Kylie Cosmetics adalah e-tailer. Perusahaan ini memberikan layanan penjualan produk kecantikan yang terdiri dari lipstick, eye shadow, dan bedak kepada para konsumennya.
c.   Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan Kylie Cosmetics adalah dari penjualan. Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan produk kecantikan yang ditawarkan kepada konsumen.

10.  Microsoft Store
a.   Tipe
Tipe e-commerce Microsoft Store berbentuk bisnis-ke-konsumen (business-to-consumer—B2C) dan bisnis-ke-bisnis (business-to-business—B2B). Bagi konsumen individu, Microsoft menawarkan produk-produk aplikasi dan perangkat keras bagi konsumen individu baik gratis maupun berbayar. Sementara untuk bisnis, Microsoft memberikan produk Microsoft for Bussines berupa aplikasi yang dapat membatu kegiatan bisnis seperti Microsof Azure, Microsoft Dynamics 365, Windows for Bussines dan lainnya yang dapat membantu perusahaan menjalankan bisnisnya.
b.   Model Bisnis
Model bisnis Microsoft Store adalah e-tailer dan penyedia layanan.  Microsoft dalam bisnis e-tailer-nya menjual produk online—seperti laptop, tablet, dan desktop. Sedangkan sebagai penyedia layanan Microsoft Store menjual perangkat lunak yang merupakan jasa layanan (software as a service—SaaS). Produk layanan tersebut antara lain Office, Visual Studio, Windows, dan perangkat lunak lainnya.
c.   Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan Microsoft Store dari penjualan. Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan produk perangkat keras dan perangkat lunak yang berbayar—seperti laptop (perangkat keras) dan Windows 10 (untuk perangkat lunak). Selain pendapatan penjualan, Microsoft Store memperoleh pendapatan free/freemium—seperti pada aplikasi Microsoft Azure dan OneDrive, dimana konsumen mendapat aplikasi gratis namun memasang tarif untuk memperoleh pelayanan premium.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Fraud

Chapter 10: Fraud and the Accounting Information System (Tindak Kecurangan dan Sistem Informasi Akuntansi)

Chapter 6: Fraud Prevention (Pencegahan Tindak Kecurangan)