Review Jurnal Measuring the Cost of Fraud: An Opportunity for the New Competitive Advantage

Oleh:
Agustin Pratiwi Ayu Putri   (C1C015099)
Ayu Cahya Nurani                (C1C015122)

Judul Jurnal  : Journal of Financial Crime
Judul             : Measuring the cost of fraud: an opportunity for the new competitive advantage
Volume         : 19
Tahun           : 2011
Penulis          : Mark Button, Jim Gee, dan Graham Brooks

A.    Latar Belakang
Perusahaan saat ini mencari cara untuk mengurangi biaya dan beban sekecil mungkin. Banyak strategi yang telah dilakukan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu ukuran yang belum ada pada sebagian besar perusahaan untuk mencapai tujuan ini adalah tindakan dalam melawan tindak kecurangan. Jurnal ini menjelaskan terdapat berbagai macam kecurangan dan membentuk strategi untuk mengatasinya.
Jurnal dimulai dengan menguji tantangan mengukur kecurangan secara umum dan khusus yang dilanjutkan dengan penetapan metodologi yang digunakan. Jurnal akan menjelaskan pendekatan profesional untuk melawan kecurangan dan temuan-temuan yang ada sebelum disimpulkan.

B.     Kejahatan dan Kecurangan
Informasi statistik terhadap tindak kecurangan terkadang tidak akurat karena perbedaan laporan yang tidak tercatat dalam statistik. The British Crime Survey dianggap lebih akurat karena didasarkan pada sampel populasi yang besar beserta data korban. Hingga tahun 2006 tidak ditemukan pelanggaran di wilayah Inggris dan Wales. Namun banyak penipuan yang belum ditemukan dan karena itu tersembunyi dari pengembalian resmi.
Ada banyak survei mengenai tindak kecurangan, seperti Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Report to the Nation, yang berisi presentase kerugian sesungguhnya dari tindak kecurangan. KPMG menilai jumlah kasus penipuan lebih dari £ 100.000 yang mencapai pengadilan pidana atau perdata. Ini jelas jika semua penipuan di bawah £ 100.000 tidak tercakup di dalamnya.
Langkah-langkah yang paling akurat mengatasi tindak kecurangan adalah pelaksanaan pengukuran risiko kecurangan. Kesimpulan pendekatan ini adalah dalam jumlah total transaksi akan ada sejumlah kasus kecurangan dan kesalahan yang belum ditemukan. Perbedaan penting dalam jenis pengukuran ini adalah dengan menilai berbagai transaksi secara lebih rinci, mereka yang melakukan peninjauan dapat menemukan contoh kasus penipuan dan kesalahan yang jika tidak akan ditemukan.

C.    Metodelogi
Jurnal ini telah meninjau 132 pelaksanaan mengukur tindak kecurangan dan error, mencakup 32 jenis pengeluaran berbeda dengan jumlah hampir £ 800 miliar, di 44 organisasi dari sembilan negara. Termasuk jenis pengeluaran di mana pelaksanaan diulang, dengan total pengeluaran senilai £ 3 triliun. Nilai pengeluaran ini belum mencakup nilai tahun 2009. Jurnal ini telah mempertimbangkan sampel pendapatan atau pengeluaran yang valid secara statistik yang:
1.  Telah mencari dan memeriksa informasi yang menunjukkan adanya kecurangan, kesalahan atau kebenaran dalam setiap kasus dalam sampel itu;
2.    Telah selesai dan dilaporkan;
3.    Telah divalidasi secara eksternal;
4.    Memiliki tingkat kepercayaan statistik yang dapat diukur; dan
5.    Memiliki tingkat akurasi yang terukur.
Beberapa kejadian telah menghasilkan perkiraan tingkat frekuensi kecurangan (fraud frequency rate–FFR), sebagian dari persentase pengeluaran yang hilang karena penipuan. Bukti yang dikumpulkan dalam jurnal ini tidak dapat diabaikan karena menunjukkan kerugian kecurangan dan kesalahan yang terukur. Bukti juga menunjukkan bahwa kerugian terhadap penipuan dan kesalahan merupakan biaya bisnis yang signifikan dan krusial.

D.    Melawan Kecurangan: Pendekatan Profesional
Respon organisasi terhadap penipuan beragam, umumnya di sebagian besar wilayah perdagangan komitmen untuk melawan tindak kecurangan tidak cukup tinggi. Penelitian tentang langkah-langkah untuk mengembangkan budaya anti-fraud di sektor publik di Inggris juga telah menyoroti kesenjangan dengan pelaksanaan staf yang terbatas. Survei lain juga menyoroti kesenjangan dalam strategi organisasi untuk melawan kecurangan dan beberapa masalah yang umum termasuk:
1.         Keengganan untuk mengukur masalah secara akurat;
2.         Keengganan untuk melaporkan kasus kecurangan ketika ditemukan;
3.         Kurangnya strategi kontra kecurangan yang mencakup bidang-bidang utama;
4.         Kurangnya sumber daya untuk mengatasi masalah; dan
5.         Kurangnya kapasitas staf untuk melawan kecurangan.
Sejumlah panduan untuk mengatasi kesenjangan melawan kecurangan telah dibentuk di Inggris. Amerika Serikat juga mencoba mengatasinya melalui undang-undang melalui Improper Payments Information Act (IPIA). Kesembilan negara di mana pelaksanaan analisis kerugian kecurangan telah ada adalah: Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Belgia, Belanda, Irlandia, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Amerika Serikat telah melakukan sejumlah besar pekerjaan di bidang ini. Ini merupakan cerminan langsung dari IPIA 2002 yang mengharuskan otoritas publik utama AS untuk memperkirakan jumlah pembayaran tahunan di mana kecurangan dan kesalahan terjadi dan melaporkan perkiraannya.
Rentang jenis pendapatan dan pengeluaran di mana kerugian telah diukur meliputi penggajian, pengadaan, perumahan, pendidikan, jaminan sosial, perawatan kesehatan, asuransi, kredit pajak, pensiun, transportasi, dan konstruksi. Dua jenis angka yang telah dihasilkan antara lain:
1.   Persentase tingkat kerugian (Percentage Loss Rate—PLR, yaitu proporsi pengeluaran yang hilang karena kecurangan dan kesalahan); dan
2.    Frekuensi kecurangan dan kesalahan (Frequency of Fraud and Error—FFE).
Pelaksanaan yang sama dapat menghasilkan angka PLR dan FFR yang berbeda. Hal ini karena item pengeluaran di mana kecurangan yang ditemukan mungkin lebih besar atau lebih rendah dari nilai rata-rata semua item pengeluaran.

E.     Kerugian Kecurangan dan Error
Dari 132 pelaksanaan ditemukan 0,13 dan 10,6% dengan rata rata PLR 4,5 %. Kriteria kedua, FFR ditemukan 0,47 dan 9,6 dan rata-rata FFR 4,28. Temuan signifikan yang berulang dari latihan pengukuran kecurangan cenderung menunjukan reduksi. Sekali organisasi menemukan ukuran yang akurat dari kerugian kecurangan, maka hal ini akan memacu perusahaan untuk mengetahui cara mengurangi kerugian akibat tindak kecurangan.
Berdasarkan bukti, kerugian kecurangan dan error di organisasi seharusnya 3%, 5% dan bahkan mungkin lebih dari 9%. Tiap organisasi memiliki pengaturan terhadap tindak kecurangan. Faktor ini berdapak dengan kisaran kerugian dan organisasi akan menemukan sendiri.
Sebagian besar organiasasi tidak melaksanakan pengukuran risiko terhadap kecurangan secara teratur. Banyak pelaku yang tidak tahu kerugian yang mereka timbulkan. Jika organisasi dapat mengukur biaya dengan akurat biaya fraud error pada regular basis secara teratur dengan memberi insentif kepada organisai tersebut untuk mengelola biaya itu.

F.     Kesimpulan
Kerugian kecurangan dan kesalahan dapat diperlakukan sebagai biaya bisnis. Berikut ini beberapa temuan kunci yang muncul dari penelitian:
1.    Kerugian dan biaya akibat kecurangan dan error dapat diukur.
2.   Bukti dasar dalam kerugian organisasi sekita 3%, 5% dan bahkan 9%.
3. Keuntungan informasi yang akurat mengenai bawaan dan tarafnya dapat dikurangi secara signifikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Fraud

Cloud Computing Microsoft OneDrive

Chapter 6: Fraud Prevention (Pencegahan Tindak Kecurangan)