Chapter 10: Fraud and the Accounting Information System (Tindak Kecurangan dan Sistem Informasi Akuntansi)
Nama : Agustin Pratiwi Ayu Putri
NIM : C1C015099
CHAPTER 10
FRAUD AND THE ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
TINDAK KECURANGAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sumber buku: Fraud
Accounting and Forensic Accounting (Fourth Edition) oleh Tommie W. Singleton
dan Aaron J. Singleton
A.
Konsep Akuntansi
Akuntansi
diklasifikasikan oleh beberapa proses yang biasa kita sebut dengan siklus akuntansi.
Siklus itu antara lain:
1.
Siklus Pendapatan dan Penerimaan
Siklus ini
mencakup semua sistem yang mencatat penjualan barang/jasa, dan penerimaan uang.
Siklus ini terinci dalam faktur penjualan tercantum dalam jurnal penjualan. Perusahaan
mencatat pembayaran pada slip setoran dan dicantumkan dalam jurnal penerimaan
kas. Bagi pelanggan yang membeli kredit, transaksi dicatat dalam jurnal akun
piutang. Sistem penjualan, tanda terima, dan piutang merupakan siklus
pendapatan dari setiap perusahaan. Dokumen utama adalah faktur penjualan dan
slip setoran.
2.
Siklus Pembelian dan Utang
Siklus pembelian
dan utang mencakup semua sistem yang mencatat perolehan barang dan jasa sebagai
imbalan pembayaran atau janji untuk membayar. Berbagai jenis pengeluaran
terjadi ketika perusahaan memproduksi barang yang akan dijual. Pembelian
dilakukan dari banyak pemasok yang berbeda. Bukti transaksi siklus ini adalah faktur
pemasok dengan mencantumkan rincian tertentu.
3.
Jurnal Umum dan Laporan Keuangan
Transaksi yang
tercantum dari jurnal dimasukkan ke dalam buku besar. Buku besar berfungsi
sebagai set lengkap laporan keuangan untuk pelaporan keuangan. Namun, banyak laporan
keuangan yang mengambil data dari buku besar dan memasukkan transaksi tambahan
dalam spreadsheet atau metode lain di
luar sistem. Meskipun cara ini sah,
entri semacam ini berpotensi melewati beberapa langkah dalam proses akuntansi. Entri
ke buku besar menyajikan risiko penipuan yang signifikan. Tindakan kecurangan
pada laporan keuangan sering menggunakan entri jurnal baik untuk menciptakan
pendapatan atau aset fiktif atau untuk menutupi penipuan. Dari perspektif audit
fraud, pemeriksaan entri jurnal dapat menjadi teknik yang efektif untuk
mendeteksi tindak kecurangan.
4.
Cash Path dan Rekonsiliasi
Penyalahgunaan
aset dengan kecurangan selalu dikaitkan
dengan uang masuk atau keluar. Posisi yang dimiliki karyawan sepanjang uang
masuk dan keluar merupakan titik kontrol untuk mencegah dan mendeteksi
kecurangan. Perusahaan harus terus mempertimbangkan jika ada kontrol yang
memadai atas uang tunai.
Rekonsiliasi
merupakan perbandingan dari dua sumber data yang berbeda. Rekonsiliasi terjadi
di banyak tempat dalam sistem informasi akuntansi. Rekonsiliasi yang paling
terkait dengan kecurangan adalah rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank merupakan
fungsi manajemen penting yang dapat mengawasi, karena kerutangan biasanya melibatkan
transaksi moneter. Transaksi inilah yang
selalu meninggalkan jejak dalam sistem akuntansi.
B.
Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas
adalah merupakan pemisahan antara kepentingan yang bertentangan dengan proses. Siklus
akuntansimenunjukkan di mana pemisahan tugas harus dilakukan. Ketika tidak
mungkin atau layak, kontrol dan pengawasan diperlukan untuk mengurangi risiko
penipuan.
C.
Sistem Informasi Akuntansi
Terdapat tiga
elemen dasar dalam sistem informasi akuntansi yang otomatis dibandingkan dengan
manual:
1.
Personil kunci:
manajemen, keamanan, manajemen basis data, dan kontrol perubahan.
2.
Hardware:
peralatan fisik yang mencakup unit pemrosesan dan komunikasi.
3.
Software:
program atau instruksi yang memungkinkan komputer untuk melakukan fungsi bisnis.
Unsur-unsur ini
melebihi sistem akuntansi konvensional. Perbedaan utama adalah lebih sedikit
personil yang terhubung langsung dengan penggunaan data aktual dalam sistem
komputer. Auditor dan akuntan harus memahami teknologi, proses, dan kontrol
untuk mencegah, mendeteksi, dan menyelidiki kecurangan. Banyaknya pengguna yang
memiliki akses data melalui aplikasi, proses untuk memberikan akses pengguna ke
perangkat lunak cukup penting. Jadi harus ada pemberian wewenang kepada orang
tersebut untuk memiliki hak atau izin tertentu dalam aplikasi.
D.
Personil Kunci
Sebagian besar perusahaan
memiliki departemen teknologi informasi (TI) yang melayani seluruh perusahaan.
Departemen TI mengembangkan, memelihara, dan mendukung sistem dan data untuk
sisa organisasi terutama pengguna akhir dan pemilik bisnis. Bagian ini secara
singkat menjelaskan pekerjaan di departemen TI.
1.
Pengelolaan
Sistem dan
manajemen bisnis atas sistem akuntansi penting dalam mengatasi kecurangan karena
dua alasan yaitu pentingnya budaya yang diciptakan manajemen dalam perusahaan
tidak dapat diremehkan dan manajemen mengendalikan apa yang terjadi di dalam
departemennya dan mengganti kontrol yang ada.
2.
Keamanan
Keamanan jaringan,
sistem, aplikasi, dan data dilaksanakan oleh personel keamanan. Selain
mengelola akses fisik, mereka mengelola akses pengguna ke sistem. Pada
infrastruktur sistem informasi memiliki risiko tinggi. Menjaga akses pengguna
secara up to date sangat penting
untuk mengghindari tindak kecurangan.
3.
Administrator
Istilah
administrator secara sederhana adalah seseorang yang mengawasi, atau mengatur beberapa
jenis sistem atau data seperti jaringan, sistem operasi, aplikasi, atau basis
data. Administrator memiliki akses yang besar sehingga dapat memanipulasi
sistem di dalam domain sesuka mereka. Akses administrator harus diimbangi
dengan pemantauan melalui teknologi dan sistem output.
4.
Perubahan Kontrol
Departemen perubahan
kontrol memberikan jaminan kualitas atas proses perubahan program, database,
pengaturan, dan komponen infrastruktur. Perubahan kontrol sangat penting karena
perubahan program mempengaruhi bagaimana aplikasi memanipulasi data. Kontrol
perubahan harus memastikan bahwa:
a.
Permintaan
perubahan disetujui dan valid.
b.
Pengujian
dilakukan dan didokumentasikan.
c.
Perubahan dilakkukan
oleh orang yang tepat.
5.
Pengguna Akhir dan Pemilik Bisnis
Pengguna akhir
memasukkan semua data untuk diproses komputer. Data dalam konteks akuntansi
biasanya diklasifikasikan sebagai diproses secara batch atau secara real time.
Proses secara batch, yaitu data
terakumulasi dan berasimilasi ke dalam kelompok selama periode waktu ketika
transaksi terjadi. Ketika pengguna mengirim perintah, data dikirim untuk
diproses. Sedangkan proses real-time,
sederhananya, memproses data secara real-time.
Sementara pemilik bisnis mengacu pada karyawan yang bertanggung jawab atas
sistem. Penunjukan biasanya dibuat secara departemen. Pemilik bisnis sangat
membantu dalam memahami fungsi spesifik dari proses bisnis.
6.
Manajemen Proyek
Manajemen proyek
adalah kumpulan pengetahuan yang mengarah pada keberhasilan penerapan komponen
sistem TI yang baru atau direvisi untuk bisnis. Bagian ini rentan terhadap
kegagalan fungsi, tenggat waktu, dan biaya yang mengakibatkan sebagian besar
proyek gagal. Risiko ini merupakan salah satu alasan mengapa manajemen proyek penting
bagi organisasi dan penting dalam audit kecurangan.
E.
Hardware
Peralatan komputer
mungkin online atau offline. Sistem online memungkinkan
operator untuk mengakses dan memanipulasi informasi di komputer, mengubah
database dan menerima informasi dari komputer dengan segera.
Sebaliknya, sistem offline melibatkan langkah menengah dari sebelum proses berlangsung. Umumnya, perangkat keras komputer meliputi:
1.
Data Preparation Equipment
Peralatan ini
digunakan untuk mengkonversi data ke dalam format yang dapat dibaca mesin. Data
hampir selalu dimasukkan langsung ke sistem melalui komputer online, tetapi sistem offline masih ditemukan dan
mengakibatkan risiko.
2.
Perangkat Input
Perangkat
input menunjukkan data yang sedang dimasukkan, instruksi tampilan, dan format
untuk memasukkan. Software komputer tersedia yang akan menanggapi
berbagai perintah suara sebagai input.
3.
Control Processing Unit
CPU berisi serangkaian program operasi dan
penerjemah yang mengubah data menjadi biner. CPU menyimpan instruksi dan data
yang diprogram; membaca, menulis, dan memindahkan data dan instruksi;
menafsirkan dan melakukan tugas yang diprogram; dan menyinkronkan semua
kegiatan ini.
4.
Perangkat Output
Teknologi output
serta perangkat input terus ditingkatkan, karena perangkat ini merupakan
antarmuka antara manusia dan komputer. Perhatikan bahwa perangkat output tidak
mengedit data dan oleh karena itu tidak relevan dengan audit kecurangan.
5.
Perangkat Komunikasi
Sejumlah perangkat
komunikasi ada di infrastruktur sistem organisasi yang khas. Ada kemungkinan lebih
banyak perangkat portabel yang mempengaruhi meningkatnya tindak kecurangan.
F.
Software
Software dibagi
menjadi dua: operasi dan aplikasi. Perangkat lunak sistem operasi terdiri dari
program yang membuat komputer berjalan seotomatis mungkin. Perangkat lunak
aplikasi terdiri dari program komputer yang menggunakan komputer sesuai
kebutuhan pengguna dengan melakukan tugas organisasi yang diinginkan pengguna.
Urutan instruksi empat langkah normal dalam program aplikasi adalah:
1.
Membaca informasi
yang dimasukkan.
2.
Memprosesnya.
3.
Perbarui file yang
ada di memori komputer dengan informasi baru.
4.
Output informasi
baru dengan menampilkan, mencetak, atau menyimpannya (atau ketiganya).
G.
Bentuk Baru Media
Kecenderungan
bentuk-bentuk media baru telah mengarah pada portabilitas. Media ini
menghadirkan keuntungan, terutama dalam jumlah informasi disimpan. Tapi juga terdapat
peluang baru untuk tindak kecurangan. Auditor forensik dan akuntan forensik,
harus sadar, tahu, dan memahami cara menanganinya.
Sampai saat ini,
penipu cenderung kurang rajin melakukan penipuan melalui e-mail. Dengan dunia
bisnis yang terhubung erat dengan komunikasi, e-mail tidak diragukan akan
menjadi aspek penting dari audit fraud.
H.
Konsep Jejak Audit
Siklus akuntansi
yang dijelaskan sebelumnya menggambarkan proses-proses yang khas di atas
transaksi bisnis. Apakah sistem manual atau otomatis sudah ada, terdapat jejak
ketika transaksi terjadi. Auditor keuangan sering merujuknya sebagai jejak
audit. Bukti tunggal terkait dengan bukti lain dan membentuk jalur transaksi yang
telah terjadi. Elemen-elemen tertentu menghubungkan beberapa dokumen tersebut dan
melibatkan tindakan tertentu. Dalam audit kecurangan, jumlah, persetujuan, dan
rincian transaksional lainnya yang ditemukan dalam jejak audit sangat penting untuk
mengungkapkan bukti substansial yang mampu mengakhiri penyelidikan. Meskipun
sistem komputerisasi tidak meninggalkan jejak fisik bukti, konsep jejak audit
masih berlaku sampai saat ini.
Terimakasih atas materi yang sudah dijelaskan kak, sangat membantu untuk memenuhi tugas kelompok saya🙏
BalasHapus