Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Teori Fraud

Gambar
Nama  : Agustin Pratiwi Ayu Putri NIM     : C1C015099 Fraud dapat diartikan sebagai tindak kecurangan yang tak terduga dan penuh tipu daya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lain. Menurut Association of Certified Fraud Examiner (ACFE, 2010), fraud adalah penggunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi melalui penyalahgunaan yang disengaja atas sumber daya atau aset organisasi yang dimiliki. Pelaku fraud tidak hanya individu saja, namun bisa juga kelompok. Berikut ini akan dijelaskan berbagai macam teori fraud oleh para ahli: A.     Teori Fraud Triangle Teori fraud triangle dikemukakan oleh Donald Cressey pada tahun 1953. Cressey mewawancarai sekitar 200 orang yang terbukti telah melakukan pelanggaran “kepercayaan”. Setelah wawancara selesai dilaksanakan, Cressey menyimpulkan hipotesis sebagaimana dinyatakan dalam bukunya yang berjudul "Other People’s Money ": “Orang-orang yang tepercaya menjadi pelanggar kepercayaan ketika mereka menganggap diri mereka

Chapter 15: The Legal Role and Qualifications Of An Expert Witness (Peran Hukum dan Kualifikasi Saksi Ahli)

Oleh: Ike Ria Amalia                      (C1C015009) Apriani Kartika Rahayu       (C1C015077) Agustin Pratiwi Ayu Putri    (C1C015099) CHAPTER 15 THE LEGAL ROLE AND QUALIFICATIONS OF AN EXPERT WITNESS PERAN HUKUM DAN KUALIFIKASI SAKSI AHLI Sumber buku: Fraud Accounting and Forensic Accounting (Fourth Edition) oleh Tommie W. Singleton dan Aaron J. Singleton A.     Peran Akuntan Forensik Sebagai Saksi dalam Pengadilan Ahli yang memenuhi syarat dapat memberikan pendapat mereka, termasuk akuntan forensik sebagai saksi ahli. Michigan Supreme Court Rules of Evidence memberikan penjelasan tentang hal ini: RULE 702: TESTIMONY BY EXPERTS (Testimoni oleh Ahli) Jika pengadilan menentukan bahwa pengetahuan ilmiah, teknis, atau pengetahuan khusus lainnya yang diakui akan membantu pengungkapan fakta untuk memahami bukti atau untuk menentukan fakta dalam masalah, seorang saksi yang memenuhi syarat sebagai ahli dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, pelatihan, atau pe

Chapter 10: Fraud and the Accounting Information System (Tindak Kecurangan dan Sistem Informasi Akuntansi)

Nama  : Agustin Pratiwi Ayu Putri NIM     : C1C015099 CHAPTER 10 FRAUD AND THE ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM TINDAK KECURANGAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Sumber buku: Fraud Accounting and Forensic Accounting (Fourth Edition) oleh Tommie W. Singleton dan Aaron J. Singleton A.     Konsep Akuntansi Akuntansi diklasifikasikan oleh beberapa proses yang biasa kita sebut dengan siklus akuntansi. Siklus itu antara lain: 1.       Siklus Pendapatan dan Penerimaan Siklus ini mencakup semua sistem yang mencatat penjualan barang/jasa, dan penerimaan uang. Siklus ini terinci dalam faktur penjualan tercantum dalam jurnal penjualan. Perusahaan mencatat pembayaran pada slip setoran dan dicantumkan dalam jurnal penerimaan kas. Bagi pelanggan yang membeli kredit, transaksi dicatat dalam jurnal akun piutang. Sistem penjualan, tanda terima, dan piutang merupakan siklus pendapatan dari setiap perusahaan. Dokumen utama adalah faktur penjualan dan slip setoran. 2.       Siklus Pembel